artikel seleksi barang dan jasa manajemen operasional untuk perkuliahan manajemen operasional semester tiga
SELEKSI
BARANG DAN JASA
Banyak
pilihan yang ada dalam pemilihan, penetapan, dan desain produk. Pemilihan
produk adalah proses pemilihan produk atau jasa untuk dapat disajikan pada
pelanggan atau klien. Sebagai contoh, rumah sakit melakukan spesialisasi pada
berbagai jenis pasien dan berbagai jenis prosedur kesehatan. Manajemen rumah
sakit memutuskan untuk mengoperasikan rumah sakit umum, atau rumah sakit
bersalin, atau sebagaimana dalam kasus sebuah rumah sakit shouldice di Kanada,
yang menghususkan diri pada penyakit hernia. Rumah sakit memilah produk saat
mereka memutuskan jenis rumah sakit apa yang mereka inginkan. Banyak sekali
pilihan lain yang tersedia pada rumah sakit, sebagaimana juga pada McDonald
atau General Motor.
Organisasi
seperti Rumah Sakit Shouldice, melakukan pembedaan melalui produk mereka.
Shouldice melakukan pembedaan dengan menawarkan produk yang sangat unik dan
berkualitas tinggi. Pelayanan penyakit hernia yang diberikan sangat efektif.
Sehingga pasien dapat kembali kepada kehidupan normal dalam waktu hanya 8 hari,
tidak seperti umumnya dengan rata-rata 2 minggudengan resiko komplikasi yang
sedikit sekali. Pelanggan shouldice dating dari seluruh penjuru dunia, dan
rumah sakit ini sangat terkenal, sehingga rumah sakit ini terkadang tidak dapat
melayani semua orang yang membutuhkannya.
PENGEMBANGAN
PRODUK
Sebuah strategi produk yang efektif
menghubungkan keputusan produk dengan arus kas, dinamika pasar, siklus hidup
produk, dan kemampuan organisasi. Sebuah perusahaan harus mempunyaindana untuk
mengmbangkan produk, memahami perubahan yang terus menerus terjadi di paasar,
mempunyai potensi yang diperlukan, dan juga sumber daya. System pengembangan
produk tidak hanya menentukan keberhasilan produk tetapi juga masa depan
perusahaan. Dalam system ini p, pilihan produk melalui beberapa langkah, yang
masing-masing, mempunyai proses penyaringan dan kriteria evaluasi sendiri
sertaaa memberikan umpan balik pada langkah sebelumnya.
Proses penyaringan diperluas pada
fungsi operasi. Pengembangan produk yang optimal bergantung pada dukungan
bagian lain dalam perusahaan, dan juga gabungan kesepuluh keputusan MO yang
berhasil, mulai dari desain produk hingga pemeliharaan. Mengenali produk yang
terlihat akan meraih pangsa pasar. Berbiaya efektif, dan menguntungkan, tetapi
pada Kenyataannya sulit untuk diproduksi, dapat menyebabkan kegagalan dan bukan
keberhasilan.
Banyak perusahaan semakin menyadari bahwa
pengembangan produk baru dan perbaikan produk secara terus menerus merupakan
kunci pertumbuhan dan kelangsungan hidup perusahaan. Dalam kondisi persaingan
modern, perusahaan yang tidak melakukan usaha inovasi akan menghadapi resiko
lebih besar untuk kehilangan pasarnya. Konsumen dan industry pemakai selalu
menginginkan produk baru dan produk lebih baik yang dapat meningkatkan
pemenuhan kepuasan mereka.
NILAI
SUATU PRODUK
Manajer
Operasi harus memberikan perhatian khusus pada unit-unit produk yang prospeknya
paling baik. Hal tersebut adalah prinsip pareto yang diterapkan pada bauran
produk (produk mix). Sumber daya harus diinvestasikan pada sejumlah kecil pos
yang penting dan pada sejumlah besar pos yang relative kurang penting. Analisis
Produk Berdasar Nilainya mengidentifikasikan produk yang diurut ke bawah
dimulai dari kontribusi S yang terbesar. Analisis produk berdasar nilainya juga
memuat daftar kontribusi total nilai uang produk tersebut per tahun. Kontribusi
yang rendah (dengan dasar per unit) bisa terlihat sangat berbeda bila
kontribusa yang rendah itu mewakili penjualan perusahaan dalam ukuran besar.
Laporan urutan produk yang dibuat
berdasar nilainya memungkinkan manajemen mengevaluasi strategi alternative yang
mungkin diterapkan untuk setiap produk. Strategi tersebut bisa termasuk arus
kas yang meningkat (misalnya, peningkatan kontribusi dengan menaikkan harga
jual atau menurunkan biaya). Peningkatan penetrasi pasar (misalnya,
meningkatkan mutu dan atau menurunkan biaya atau harga)., atau penurunan biaya
(misalnya, memperbaiki proses produksi). Laporan seperti itu juga memberitahu
manajemen tentang produk yang seharusnya tidak dijual lagi dan tidak dapat
ditambah investasinya lebih lanjutbaik pada penelitian maupun dalam
pengembangan atau investasi peralatan modal. Laporan tersebut memusatkan
perhatian manajemen pada peluang yang dimiliki oleh setian produk.
MENDEFINISIKAN
DAN MENDOKUMENTASIKAN PRODUK
Sekali barang atau jasa baru
diseleksi untuk diperkenalkan pada pasar, barang atau jasa baru tersebut harus
didefinikan. Pertama-tama, suatau suatu barang atau jasa harus didefinisikan
sesuai dengan fungsinya, yakni, apa yang bisa dimanfaatkan konsumen dari produk
tersebut. Kemudian produknya dirancang, ditentukan bagaimana funsi-fungsi yang
harus dimanfaatkan konsumenitu dapat dicapai. Manajemen biasanya menghadapi
berbagai pilihan bagaimana cara produk melakukan fungsinya. Misalnya, ketika
memproduksi jam weker, aspek-aspek desain seperti: warna, ukuran, dan lokasi
tombol belnya bisa menimbulkan perbedaan penting dalam hal: mudahnya
diproduksi, Pencapaian mutunya, dan penerimaan pasar.
Spesifikasi barang atau jasa
diperlukan untuk memastikan produksi yang efisien. Tata letak (layout)
peralatan dan kualitas SDM tidak dapat ditentukan sebelum dilakukan
pendefinisian, Perancangan dan pendokumentasian barang atau jasa.Oleh karena
itu, setiap organisasi membutuhkan dokumen-dokumen untuk mendefinisikan produknya.
Hal ini berlaku untuk segala jenis produk, mulai dari kue daging sampai ke
keju, computer, dan prosedur pengobatan. Malah ada spesifikasi atau peringkat
standard tertulis yang memberikan definisi bagi berbagai produk. Misalnya, Mc
Donald’s Corp memiliki 60 spesifikasi untuk kentang yang akan dijadikan French
fries.
Dalam hal pesawat terbang sebagaimana
pada kebanyakan produk manufaktur, komponennya dinyatakan dengan gambar yang
biasanya disebut gambar teknik (engineering drawing). Suatu gambar teknik
menampilkan dimensi toleransi, bahan mentah, dan bentuk dari suatu komponen.
Gambar teknik tersebut dimasukkan kedalam struktur produk (bill of material).
Pada industry jasa makanan, struktur produk
terwujud dalam bentuk dari satu porsi. Standar satu porsi “juicy Burger” .
selain didefinisikan lewat spesifikasi tertulis, dokumen porsi, atau struktur
produk, dapat didefinisikan dengan cara yang lain. Misalnya, produk-produk
bahan kimia, cat, atau bensin bisa didefinisikan dengann rumus formula atau
proporsi yang menjelaskan bagaimana barang-barang itu dapat dibuat. Film
didefinisikan lewat scenario dan asuransi didefinisikan lewat dokumen-dokumen
hukumyang dikenal dengan istilah polis asuransi.
DOKUMEN
PRODUKSI
Sekali produk dapat diseleksi dan
didesain, produksi produk tersebut harus diiringi dengan pengadaan berbagai
dokumen. Secara singkat akan diulas beberapa jenis dokumen ini.
1.
Gambar perakitan yaitu produk yang dilepas masing-masing komponennya biasanya
melalui gambar tiga dimensi atau isometric.
2.
Diagram perakitan yaitu sebuah grafik sebagai jalan untuk menerangkan bagaimana
komponen mengalir menjadi sub perakitan dan akhirnya menjadi produk jadi.
3.
Lembar rute yaitu merupakan daftar operasi yang dibutuhkan untuk memproduksi
komponen dengan bahan dengan bahan yang dirinci dalam bill of material.
4.
Perintah kerja yaitu sebuah instruksi untuk membuat sejumlah kuantitas produk
tertentu biasanya untuk jadwal tertentu.
5.
Enginering change notices yaitu sebuah perbaikan atau perubahan dari gambar
teknik atau bill of material.
6.
Manajemen Konfigurasi yaitu suatu dimana sebuah pengendalian dan pertanggung
jawaban suatu perubahab tetap terjaga.
DESAIN
PRODUK JASA
Banyak pembahasan sejauh ini
memusatkan perhatian pada apa yang disebut sebagai produk nyata, yakni barang.
Di sisi lain, terdapat produk yang tidak nyata, yaitu jasa. Termasuk dalam
industry jasa adalah perbankan, keuangan, asuransi, transportasi, dan
komunikasi. Produk ynga ditawarkan oleh perusahaan jasa mulai dari prosedur
kesehatan yang meninggalkan lukakecil setelah operasi usus buntu, pencucian dan
pemotongan rambut di salon, hingga film yang bagus.
Merancang
jasa merupakan tantangan, karena umumnya mempunyai karakteristik yang unik.
Satu alas an mengapa perbaikan produktivitas dalam jasa begitu rendah adalah
karena baik desain dan pengantaran produk jasa memasukkan adanya interaksi
pelanggan. Saat pelanggan berpartisipasi dalam proses desain, pemasok jasa
mungkin mempunyai daftar menu jasa dimana pelanggan dapat memilih pilihannya.
KEANDALAN
PRODUK
Para perancang produk jarang dapat
mendesain, ataupun,perusahaan dapat membuat, produk-produk yang tidak akan
rusak. Mereka juga tidak dapat merancang atau membuat produk yang mempunyai
umur waktu yang tepat, tidak lebih dan tidak kurang.
Lama kehidupan suatu produk
tergantung pada desainnya, derajat kesempurnaan proses produksi, kondisi dimana
produk tersebut digunakan dan factor kebetulan. Biasanya semakin lama produk
diharapkan tetap berfungsi, semakin mahal untuk membuatnya.
Reliabilitas (keandalan) adalah
probabilitas bahwa suatu komponen atau produk akan aus pada lama waktu tertentu
dibawah kondisi penggunaan normal. Jadi, aspek pertama reliabilitas adalah lama
atau umur kehidupan yang diperkirakan. Sebagai contoh, umur penggunaan sebuah
lampu pijar dapat diandalkan selama 1.000 jam atau bahkan 2.000 jam tergantung
tujuan produksi. Aspek kedua reliabilitas adalah kondisi penggunaan. Suatu
produk yang dirancang untuk penggunaan dibawah kondisi normal tentu saja akan
cepat aus bila digunakan dalam kondisi ekstrim. Ketiga, reliabilitas bertalian
dengan komponen-komponen individual dan produk-produk keseluruhan. Produk akan
rusak apabila suatu komponen kritikal rusak, sehingga reliabilitas produk
keseluruhan adalah jauh lebih kecil daripada reliabilitas komponen-komponen
individual.
TRANSISI
KEPROSES PRODUKSI
Akhirnya,
suatu produk, baik itu berupa barang atau jasa, telah dipilih, didesain, dan
diterapkan. Produk telah berkembang dari sebuah ide menjadi definisi yang
fungsional, dan kemudian mungkin menjadi sebuah desain. Sekarang, majemen harus
membuat keputusan untuk mengembangkan lebih lanjut dan memproduksi atau
menghentikan ide produk.
Saat
keputusan dibuat, biasanya ada satu periode produksi percobaan untuk memastikan
desain benar-benar dapat diproduksi. Ini merupakan uji kemampuan untuk
diproduksi. Percobaan ini juga memberikan staf operasi kemungkinan untuk
mengembangkan peralatan yang sesuai, prosedur pengendalian kualitas, dan
pelatihan karyawan untuk memastikan bahwa produk dapat dimulai dengan sukses.
Pada akhirnya, saat produk dianggap dapat dipasarkan dan diproduksi, manajemen
lini akan melimpahkan tanggung jawab.
Beberapa
perusahaan menunjukkan seorang manajer proyek, sementara yang lainnya
menggunakan tim pengembangan produk untuk memastikan transisi dari pengembangan
ke produk berjalan dengan sukses. Kedua pendekatan ini memungkinkan rentang
yang luas perlunya sumber daya dan potensi sukses untuk memastikan produksi
yang memuaskan dari sebuah produk yang masih dalam kondisi berfluktuasi.
Pendekatan ketiga adalah perpaduan pengembangan produk dan organisasi
manufaktur. Pendekatan ini menjadikan perpindahan sumber daya antara dua
organisasi mudah, di saat kebutuhan berubah. Tugas manajer operasi adalah
membuat perpindahan dari litbang ke produksi tanpa gejolak atau sehalus
mungkin.
FAKTOR-FAKTOR
KEPUTUSAN YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM PERANCANGAN JASA
Organisasi-organisasi
jasa harus memutuskan beberapa faktor kunci pelayanannya, yang secara ringkas
dapat diperinci sebagai berikut :
1.
Lini pelayanan yang ditawarkan. Organisasi jasa harus memutuskan seberapa luas
lini pelayanan yang akan ditawarkan. Sebagai contoh, perusahaan asuransi harus
memutuskan apakah akan menawarkan asuransi kehidupan atau kekayaan, atau
keduanya.
2.
Ketersediaan pelayanan. Perusahaan harus menentukan lokasi fasilitas-fasilitas
untuk memberikan pelayanan yang baik, apakah satu lokasi terpusat atau tersebar
di berbagai daerah.
3.
Tingkat pelayanan. Organisasi harus menyeimbangkan antara tingkat pelayanan
yang diberikan kepada para langganannya dengan kebutuhan untuk beroperasi
secara ekonomik pada saaat yang sama.
4.
Garis tunggu dan kapasitas pelayanan. Salah satu pertimbangan yang paling
penting disain jasa adalah keputusan-keputusan yang menyangkut antara biaya
waktu yang dikeluarkan konsumen untuk menunggu dan dilayani dengan biaya
penyediaan kapasitas pelayanan yang lebih besar untuk mengurangi waktu
menunggu.
DAFTAR
PUSTAKA
Handoko,
T Hani. 2000. Dasar-Dasar Manajemen
Produksi dan Operasi. Edisi 1. Yogyakarta. BPFE Yogyakarta.
Jay
Heizer dan Barry Render. (2005) Operation
Management, 7
edition. (Manajemen Operasi edisi 7, Buku 1)
Penerbit Salemba Empat. Jakarta
0 Komentar untuk "artikel seleksi barang dan jasa"