Nim: 12.641.0117
Fakultas: Ekonomi Manajemen (UPM)
Tugas: Resume Manajemen Persediaan
MANAJEMEN PERSEDIAAN
Pengendalian persediaan merupakan fungsi manajerial yang sangat penting, karena persediaan phisik banyak perusahaan melibatkan investasi rupiah terbesar dalam pos aktiva lancar. Bila perusahaan menanamkan terlalu banyak dananya Dallam persediaan, menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan, dan mungkin mempunyai “opportunity cost” (dana dapat ditanamkan dalam investasi yang lebih menguntungkan). Demikian pula, bila perusahaan tidak mempunyai persediaan yang mencukupi, dapat mengakibatkan biaya-biaya dari terjadinya kekurangan bahan.Istilah persediaan (inventory) adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuau sumber daya-sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan. Permintaan akan sumber daya mungkin internal ataupun eksternal. Ini meliputi persediaan bahan mentah, barang dalam proses, barang jadi atau produk akhir, bahan-bahan pembantu atau pelengkap, dan komponen-komponen lain yang menjadi nagian keluaran produk (product output), dimana hamper semua orang mengidentifikasikan secara cepat sebagai persediaan, tetapi kita tidak seharusnya membatasi pengertian persediaan hanya itu. Banyak organisasi juga menyimpan jenis-jenis persediaan lain, seperti uang, ruangan phisik (bangunan pabrik), peralatan, dan tenaga kerja, untuk memenuhi permintaan akan produk dan jasa. Sumber daya-sumber daya ini sering dapat dikendalikan lebih efektih melalui penggunaan berbagai system dan model manajemen persediaan.
JENIS-JENIS PERSEDIAAN PHISIK
Seperti yang telah diseut di atas, ada beberapa jenis persediaan. Setiap jenis mempunyai karakteristik khusus tersendiri dan cara pengelolaannya yang berbeda. Menurut jenisnya, persediaan dapat dibedakan atas:1. persediaan bahan mentah (raw materials), yaitu persediaan barang-barang berwujud seperti baja, kayu dan komponen-komponen lainnya yang di gunakan dalam proses produksi. Bahan mentah dapat diperoleh dari sumber-sumber alam atau dibeli dari para supplier atau dibuat sendiri oleh perusahaan untuk digunakan dalam proses produksi selanjutnya.
2. persediaan komponen-komponen rakitan (purchased parts/components) yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen-komponen yang diperoleh dari perusahaan lain, dimana secara langsung dapat dirakit menjadi suatu produk.
3. persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies), yaitu persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi.
4. persediaan barang dalam proses (work in process). Yaitu persediaan barang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih perlu diproses lebih lanjut menjadi barang jadi.
5. persediaan barang jadi (finished goods), yaitu persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap untuk dijual atau dikirim kepada pelanggan.
FUNGSI-FUNGSI PERSEDIAAN
Efisiensi operasional suatu organisasi dapat ditingkatkan karena berbagai fungsi penting persediaan. Pertama, harus diingat bahwa persediaan adalah sekumpulan produk phisikal pada bebagai tahap proses transpformasi dari bahan mentah ke barang dalam proses, dan kemudian barang jadi. Persediaan-persediaan ini mungkin tetap tinggal diruang penyimpanan, gudang, pabrik, atau took-toko pengecer. Atau, barang kali sedang dalam pemindahan sekitar pabrik, dalam truk pengangkut, atau kapal yang sedang menyebrangi lautan.Fungsi “decupling”
Fungsi penting persediaan adalah memungkinkan operasi-operasi perusahaan internal dan eksternal mempunyai kebebasan (idependence). Persediaan “decouples” ini memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan langganan tanpa tergantung pada supplier.
Persediaan bahan mentah diadakan agar perusahaan tidak akan sepenuhnya tergantung pada pengadaannya dalam hal kuantitas dan waktu pengiriman. Persediaan barang dalam proses-proses individual perusahaan terjaga kebebasannya. Persediaan barang jadi diperlukan untuk memenuhi permintaan produk yang tidak pasti dari para pelanggan. Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diperkirakan atau diramalkan disebut flucktuation stock.
Fungsi “Economic Lot Sizing”
Persediaan Lot Size ini perlu mempertimbangkan penghematan-penghematan atau potongan pembelian., biaya pengangkutan per unit menjadi lebih murah dan sebagainya. Hal ini disebabkan karena perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar, dibandingkan dengan biaya-biaya yang timbul karena besarnya persediaan (biaya sewa gudang, investasi, resiko, dan sebagainya).
Fungsi Antisipasi.
Apabila perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan dan diramalkan berdasarkan pengalaman atau data-data masa lalu, yaitu permintaan musiman. Dalam hal ini perusahaan dapat mengadakan persediaan musiman (Seasional Inventories).
BIAYA-BIAYA PERSEDIAAN
Biaya penyimpanan (holding cost atau carrying cost) terdiri atas biaya-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan, dan disimbolkan dengan C.Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar jika kuantitas bahan yang dipesan semakin banyak atau rata-rata persediaan semakin tinggi. Biaya penyimpanan meliputi:
a. Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan seperti penerangan, pemanas atau pendingin
b. Biaya modal yaitu alternatif pendapatan atas dana yang diinvestasikan dalam
persediaan
c. Biaya keusangan
d. Biaya penghitungan phisik dan konsiliasi laporan
e. Biaya asuransi persediaan
f. Biaya pajak persediaan
g. Biaya pencurian, pengrusakan, atau perampokan
h. Biaya penanganan persediaan dan sebagainya.
Biaya-biaya ini adalah variable bila bervariasi dengan tingkat persediaan. Bial biaya fasilitas penyimpanan (gudang) tidak variable, tetapi tetap, maka tidak termasuk dalam biaya penyimpanan per unit.
Biaya pemesanan (pembelian)
Biaya pemesanan (pembelian). setiap kali suatu bahan dipesan. Biaya pemesanan total per periode (tahunan) adalah sama dengan jumlah pesanan yang dilakukan setiap periode dikalikan biaya yang harus dikeluarkan setiap kali pesan. Biaya-biaya persiapan/pemesanan meliputi:
a. Pemrosesan pesanan dan biaya ekspedisi
b. Upah
c. Biaya telepon
d. Pengeluaran surat menyurat
e. Biaya pengepakan dan penimbangan
f. Biaya pemeriksaan penerimaan
g. Biaya pengiriman ke gudang
h. Biaya hutang lancar dan sebagainya.
MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)
Economic Order Quantity (EOQ) atau Economic Lot Size (ELS) merupakan metode-metode yang yang digunakan dalam manajemen persediaan. Metode-metode ini dapat digunakan untuk barang-barang yang dibeli maupun yang diproduksi sendiri. Dalam implementasinya barang-barang yang dibeli menggunakan metode dengan nama EOQ, sedangkan nama metode ELS digunakan pada barang-barang yang diproduksi secara internal. Dalam konsep teori EOQ, model ini berfungsi untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan yang meminimumkan biaya penyimpanan persediaan dan biaya kebalikannya (inverse cost). Model EOQ ini dapat diterapkan atas dasar asumsi sebagai berikut:1. Permintaan akan produk adalah konstan, seragam dan diketahui
2. Harga per unit produk adalah konstan
3. Biaya penyimpanan per unit pertahun (H) adalah konstan
4. Biaya pemesanan perpesanan (S) adalah konstan
5. Waktu antara pesanan dilakukan dan barang-barang diterima (lead time, L) adalah konstan
6. Tidak terjadi kekurangan barang atau “back orders”
EOQ dengan “ backorders”
Sangat sering perusahaan dapat, dan akan mengalami, kekurangan persediaan tanpa kehilangan penjualan selama periode kehabisan peresdiaan (out-of-stock). Bila barang-barang disuplai terlambat ke pesanan-pesanan di waktu lalu, “backordering” terjadi . Hal ini akan menyebabkan adanya biaya “backordering” persediaan. Bila biaya backorderingbesarnya proporsional dengan kuantitas unit dan waktu barang-barang dipesan kembali, model sederhana dapat digunakan untuk menentukan EOQ.
Anggapan-anggapan dan istilah-istilah model “backorder” identik dengan EOQ dasar tetapi ada beberapa kekecualian seperti ditunjukkan dalam 11-3 dan diperinci berikut:
1. ada waktu ( t1 ) dimana ada surplus persediaan ( I )
2. waktu ( t2 ) dimana ada kekurangan persediaan ( Q – 1 )
3. setiap siklus memerlukan waktu sama ( tc )
4. biaya “backordering” per unit per tahun adalah konstan ( B, Rp / unit / tahun)
5. backorder dan persediaan dipenuhi secara bersamaan.
EOQ dengan Tingkat Produksi Terbatas (Finite Production Rate)
Model EOQ dasar menganggap bahwa kuantitas yang dipesan diterima seluruhnya pada saat yang sama (seketika), dalam jumlah tunggal Q. Berbagai produk yang dibeli dan diproduksi sendiri perusahaan tidak selalu memenuhi anggapan tersebut. Jadi, persediaan tidak dipenuhi semua seketika sebagai secara bertahap. Kuantitas pesanan tidak diterima dalam jumlah besar, tetapi dalam kuantitas-kuantitas yang lebih kecil sejalan dengan kemajuan produksi. Produk-produk yang dibeli atau diproduksi sendiri mempunyai tingkat produksi (p) yang relatif lebih besar daripada tingkat permintaan (d).
Anggapan-anggapan dan istilah-istilah model ini yang berbeda dari model dasar dapat diperinci sebagai berikut:
1. Kuantitas pesanan tidak dipenuhi semuanya pada saat yang sama tetapi tersedia dalam kuantitas-kuantitas lebih kecil pada tingkat produksi atau pemenuhan konstan (p).
2. Tingkat permintaan (d) besarnya relatif terhadap tingkat produksi.
3. Selama produksi dilakukan (tp), tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan (p-d).
4. Selama Q unit diproduksi, besarnya tingkat persediaan maksimum kurang dari Q karena penggunaan selama pemenuhan.
MODEL-MODEL PERSEDIAAN STOKASTIK
Model-model yang dibahas sebelumnya semuanya merupakan model-model deterministik (yaitu , semua parameter dinggap telah diketahui dengan pasti).dalam kenyatannya, adalah sering terjadi parameter-parameter tersebut merupakan nilai-nilai yang tidak pasti, satu atau lebih parameter-parameter berikut ini dapat merupakan variabel-variabel acak:1) Permintaan tahunan (D)
2) Permintaan Harian (d)
3) Lead time (L)
4) Biaya penyimpanan (H)
5) Biaya pemesanan (S)
6) Biaya kehabisan persediaan atau chortage (Stock-Out) Cost (B)
7) Harga (C)
EOQ dengan ketidak pastian permintaan selama lead Time
Tujaun model ini adalah menentukan besarnya persediaan pengamanan (Safety Stocks) untuk meminimumkan biaya kehabisan bahan (Expected Costs Of Shortages) dan biaya penyimpanan persediaan pengaman (Holding Safety Stock).
MODEL-MODEL PERSEDIAAN LAINNYA DALAM PRAKTEK
Model-model yang telah dibahas di depan hanya bebearapa dari banyak metoda-metoda teoritik dan praktik. Berikut ini akan dibahas beberapa aspek praktek persediaan yang berbeda, yaitu:1. model-model fixed-order-period
2. sistem-sistem perencanaan kebutuhan bahan dan pengawasan persediaan ABC
Model periode pesanan tetap
Model EOQ dasar yang di pelajari di muka sering di sebut model kuantitas-pesanan-tetap ( fixed-order-Quantity )
PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN
Model-model persediaan yang di bahas di depan bisa di sebut metoda–metoda pengendalian persediaan statistical. Model-model tersebut merupakan tekni-teknik sangat penting bila asumsi–asumsinya di penuhi. Tetapi dalam praktek, asumsi-asumsi penting yang mendasarinya sering tidak realistic bagi komponen-komponen yang merupakan bagian dari suatu barang hasil perakitan.MASALAH PENENTUAN NILAI PERSEDIAAN BAHAN
Bila bahan-bahan di buat menjadi berbagai produk, nilai uangnya di kurangkan dari rekening bahan mentah dan di tambahkan ke rekening yang menunjukkan barang dalam proses. Kemudian, investasi bahan di ambil dari rekening barang dalam proses dan di tambahkan ke rekening produk jadi.
Anda anak UPM??? wajib beri post pada artikel ini. :)
2 Komentar untuk "Resume Manajemen Persediaan"
mantab ni posting, aku jadi bisa meminimalisir pengeluaran, makasih kak ?
Oh iya, kunjungi balik blog sederhanaku ya kak ?
iyap. :)